Tidak Membuat Kerja Rumah
Rey adalah anak yang terkenal degil di sekolahnya. Hal itu Rey membuat orang tuanya sering dipanggil ketua sekolah untuk menasihati anaknya supaya rajin masuk sekolah, rajin mengerjakan kerja rumah, dan berbuat sopan kepada guru juga rakan-rakannya. Kerana namanya juga keras kepala, dinasihati atau dimarahi pun, mesej yang disampaikan masuk ke telinga kiri dan langsung keluar dari telinga kanan. Tidak dipedulikan sama sekali.
Suatu ketika, Rey datang terlambat untuk yang kelima kalinya, dan kerja rumah yang harus dikumpul hari itu belum ia kerjakan. Ia mencari alasan. Alasan bangun kesiangan, tayar yang bocor, trafik jem, sudah digunakan pada hari-hari sebelumnya.
"Mengapa kamu terlambat lagi, Rey? Ini sudah yang kelima kalinya," bentak gurunya.
"Saya dirompak, Cikgu.." jawab Rey dengan memasang wajah ketakutan.
"Tetapi kamu baik-baik, ke? "tanya bu guru kelihatan cemas.
"Saya baik-baik saja, Cikgu...," jawab Rey dengan wajah bersahaja.
"Lalu, apakah ada yang hilang, Rey?" tanya guru, masih penasaran.
"Ada, Cikgu. Buku kerja rumah saya.." jawab Rey dengan selamba.
Suatu ketika, Rey datang terlambat untuk yang kelima kalinya, dan kerja rumah yang harus dikumpul hari itu belum ia kerjakan. Ia mencari alasan. Alasan bangun kesiangan, tayar yang bocor, trafik jem, sudah digunakan pada hari-hari sebelumnya.
"Mengapa kamu terlambat lagi, Rey? Ini sudah yang kelima kalinya," bentak gurunya.
"Saya dirompak, Cikgu.." jawab Rey dengan memasang wajah ketakutan.
"Tetapi kamu baik-baik, ke? "tanya bu guru kelihatan cemas.
"Saya baik-baik saja, Cikgu...," jawab Rey dengan wajah bersahaja.
"Lalu, apakah ada yang hilang, Rey?" tanya guru, masih penasaran.
"Ada, Cikgu. Buku kerja rumah saya.." jawab Rey dengan selamba.