Anak Petani dan Kereta Sorong
Amir, seorang anak petani, sedang berjalan pulang dengan menarik sebuah kereta sorong besar. Cuaca sangat panas sehingga ia mula kehabisan tenaga. Di tengah perjalanan, gerobak Amir terjumpa batu hingga terbalik. Di sekitar situ ada rumah seorang teman Amir. Ketika Amir sedang berusaha menterbalikkan gerobak, temannya memanggil, "Amir, sini masuk, ikut makan dulu dengan keluargaku, "kata rakannya.
"Wah, kamu baik sekali," kata Amir, "Tetapi ayah pasti marah melihat kereta sorongnya terbalik. "
"Nanti habis makan, saya akan bantu kamu mengangkatnya!" hibur temannya.
"Baiklah," Amir mengikuti temannya, sambil berkata, "Tetapi ayah pasti marah. "
Selepas makan tengah hari, Amir berterima kasih kepada temannya, "Saya kenyang sekali, tetapi ayah saya pasti marah."
"Sini saya bantu, ayahmu tak perlu tahu kereta sorongnya terbalik," kata teman Amir sambil berjalan ke arah kereta sorong Amir.
"Ia pasti tahu," Amir mula mengangkat kereta sorongnya.
Temannya tertawa, "Mana mungkin? Memang ayahmu ada di mana?"
"Tuh, ada di bawah kereta.." jawabnya dengan selamba.
"Wah, kamu baik sekali," kata Amir, "Tetapi ayah pasti marah melihat kereta sorongnya terbalik. "
"Nanti habis makan, saya akan bantu kamu mengangkatnya!" hibur temannya.
"Baiklah," Amir mengikuti temannya, sambil berkata, "Tetapi ayah pasti marah. "
Selepas makan tengah hari, Amir berterima kasih kepada temannya, "Saya kenyang sekali, tetapi ayah saya pasti marah."
"Sini saya bantu, ayahmu tak perlu tahu kereta sorongnya terbalik," kata teman Amir sambil berjalan ke arah kereta sorong Amir.
"Ia pasti tahu," Amir mula mengangkat kereta sorongnya.
Temannya tertawa, "Mana mungkin? Memang ayahmu ada di mana?"
"Tuh, ada di bawah kereta.." jawabnya dengan selamba.