Mengusahakan Kebun Nenek
Setelah sekian lama di perantauan akhirnya Bahlil pulang ke kampung untuk berjumpa dengan neneknya.
Nenek: "Bahlil, nenek sudah tidak kuat lagi, nenek minta kamu sambung mengusahakan kebun nenek.."
Bahlil: "Jangan cakap macam tu, nek..." (dalam hati, tak sia-sia aku balik kampung.. dapat pulak harta pusaka nenek).
Nenek: "Segala isi perkebunan, ternakan, villa, traktor untuk kamu. Tolong jaga baik-baik, jangan lupa disiram tiap hari tanaman nenek."
Bahlil: "Baik nek, nenek jangan bimbang tentang hal itu.. Tapi dimana kebun nenek? Bahlil tidak pernah tahu?"
Nenek: "Di Facebook nenek, FARMVILLE, nanti nenek bagi tau passwordnya."
Bahlil: "???"
Nenek: "Bahlil, nenek sudah tidak kuat lagi, nenek minta kamu sambung mengusahakan kebun nenek.."
Bahlil: "Jangan cakap macam tu, nek..." (dalam hati, tak sia-sia aku balik kampung.. dapat pulak harta pusaka nenek).
Nenek: "Segala isi perkebunan, ternakan, villa, traktor untuk kamu. Tolong jaga baik-baik, jangan lupa disiram tiap hari tanaman nenek."
Bahlil: "Baik nek, nenek jangan bimbang tentang hal itu.. Tapi dimana kebun nenek? Bahlil tidak pernah tahu?"
Nenek: "Di Facebook nenek, FARMVILLE, nanti nenek bagi tau passwordnya."
Bahlil: "???"